Ahok Ungkap Biang Cekcok dengan DPRD di Kemdagri

Ahok Ungkap Biang Cekcok dengan DPRD di Kemdagri

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama  (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pertemuan mediasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri hari ini tidak berakhir dengan mulus.
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pada pukul 11.30 WIB, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik meminta pertemuan dihentikan.
"Dia bilang pertemuan sudah tidak ada gunanya karena tidak akan mencapai titik temu," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 5 Maret 2015.
Pihak Kemendagri yang diwakili oleh Sekjen Yuswandi A Tumenggung, dan Dirjen Keuangan Daerah Reydonnyzar Moenek, kata Ahok, kemudian sepakat untuk menghentikan pertemuan. Namun Ahok meminta, sebelum pertemuan itu resmi diakhir, dia dan Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi diberi kesempatan untuk memberikan kata penutup.
Sebelum sempat memberikan kata penutup, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung tiba-tiba protes karena usulan APBD versi DPRD tidak dimasukkan ke sistem e-budgeting.
"Dia bilang 'Kenapa Pak Gubernur hanya memasukkan yang versi Pak Gubernur, yang versi kami tidak," ujar Ahok.
Ahok kemudian menjelaskan, terkait penginputan mata anggaran ke sistem e-budgeting, ia memang menginstruksikan jajarannya untukmenginput mata anggaran yang dibahas bersama oleh SKPD dan DPRD, bukan yang diajukan sendiri oleh DPRD.
"Kalau saya tidak jelaskan hal itu, nanti muncul persepsi seolah-olah APBD ada 2 versi, padahal hanya 1 APBD yang diakui itu," ujar Ahok.
Untuk membuktikannya, Ahok meminta jajaran SKPD-nya untuk mengangkat tangan jika SKPD itu merasa bahwa mata anggaran yang diinputnya hanya mata anggaran yang telah disetujui dengan anggota dewan di rapat komisi dengan DPRD.
"SKPD saya angkat tangan," ujar Ahok.
Saat itu terang Ahok, Haji Lulung kembali menyampaikan protesnya. Politisi PPP itu menuduh Ahok telah memaksa seluruh jajaran SKPD untuk hanya mengakui APBD versi Pemprov DKI dalam pertemuan yang diadakan di Balai Kota kemarin.
"Tapi saya bilang enggak kan," sahut Ahok.
Ahok lantas mengambil contoh gamblang untuk membuktikan keberadaan penganggaran UPS siluman di APBD DKI 2015 yang diperuntukkan untuk disimpan di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan di Jakarta Barat.
"Saya panggil Walikota Jakarta Barat Pak Annas Effendi, saya tanya, 'Kenapa kamu anggarkan miliaran untuk beli UPS di kelurahan? Kamu mesti jawab, itu UPS hasil pembahasan dengan DPRD atau titipan DPRD?'" terang dia sambil mengulangi pertanyaan.
Kendati demikian Ahok mengatakan bahwa Annas diam dan tidak mau menjawab pertanyaannya. Ahok mengaku menyuruh Anas berdiri, kemudian mengancam untuk memecatnya jika terbukti pengadaan UPS sebesar miliaran rupiah di Jakarta Barat itu adalah hasil dari titipan oknum DPRD.
"Waktu Pak Anas berdiri, anggota DPRD panik dan marah-marah. Saya kemudian turun disuruh Pamdal Kemendagri untuk keluar lewat pintu belakang," ujar Ahok.
Ahok membantah ia ikut tersulut emosi. Pada saat anggota dewan mulai mengatakan perkataan kasar, Ahok mengatakan ia hanya tertawa dan menimpali sambil meninggalkan ruangan.
"Dia bilang 'Woi Anjing' kan? Gua sebenarnya bales, 'Woi, daging anjing enak lho," ujar Ahok mencontohkan kembali perkataannya sambil tertawa. (ren)
source : http://metro.news.viva.co.id/news/read/597760-ini-biang-cekcok-mediasi-ahok-versus-dprd?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook
Baca juga:

Ahok Pastikan Proses Hukum Dana Siluman Dilanjutkan KPK


Duduk Manis di Samping Ketua DPRD, Ahok Main Lidah

0 komentar:

Posting Komentar

jika ada yang kurang jelas langsung ajha tanya ke mimin ya.,.,., :) my fb tama ashter soko-tuban

Primbon "mengetahui watak dan karakter seseorang"

PRIMBON™ - Gerbang Dunia Mistik & Alam Gaib

Primbon Jodoh

Numerologi Rahasia Cinta

Nomor Bagua Shuzi

Arsip Blog