Kisa Nabi Musa membelah laut
mungkin adalah salah satu mukjizat yang paling terkenal. Namun, belakangan
ilmuwan mulai mempertanyakan peristiwa yang terjadi di Laut Merah itu. Benarkah
Itu keajaiban?
Melansir Dailymail, seorang pakar kelautan mengaku telah mengetahui rahasia terbelahnya Laut Merah, saat Nabi Musa menyelamatkan diri dari kejaran tentara Firaun.
Bruce Parker, profesor tamu di Stevens Institute of Technology, New Jersey, AS, mengklaim Nabi Musa tidak mengandalkan keajaiban dari Tuhan untuk membelah Laut Merah. Tapi ia mungkin menggunakan pengetahuannya tentang pasang surut saat memimpin kaumnya menyeberangi Laut Merah, untuk menghindari kejaran tentara Firaun.
Mantan kepala ilmuwan National Ocean Service di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat ini menulis di Wall Street Journal, bahwa Nabi Musa menggunakan pengetahuannya tentang pasang surut untuk memastikan orang-orang yang dibimbingnya bisa menyeberang dengan selamat.
Sebelumnya ada teori yang menyebutkan bahwa terbelahnya Laut Merah akibat Tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi. Hal ini karena sebelum Tsunami terjadi, biasanya perairan pesisir akan surut.
Namun, teori itu dibantah Parker yang menyebutkan bahwa air akan kembali dalam waktu 20 menit.
Waktu sesingkat itu tidak bisa memberikan cukup waktu bagi Nabi Musa untuk menyeberang dasar laut yang kering, yang diduga berada di Teluk Suez yang terletak di ujung utara Laut Merah.
Selain itu, Nabi Musa harus mendapat pemberitahuan lebih dahulu dari Tuhan bahwa akan terjadi gempa bumi dan Tsunami.
Jika terjadi surut di Teluk Suez maka dasar lautnya bisa kering selama berjam-jam. Nabi Musa berkemah di pantai sebelah barat Teluk Suez ketika tentara Firaun terlihat di kejauhan.
Quote:
Awan debu yang ditimbulkan oleh kereta dan kuda
tentara Firaun yang mendekat akan memungkinkan Nabi Musa untuk menghitung
waktu kedatangan mereka, kata Parker.
|
Karena
hidup di gurun, Nabi Musa memiliki
pengetahuan soal pasang surut Laut Merah dan dengan melihat bulan, ia bisa
memprediksi kapan surut akan terjadi.
Pengetahuan ini tidak dimiliki Firaun dan bala tentaranya yang tinggal di sepanjang Sungai Nil, yang terhubung ke Laut Mediterania yang tidak memiliki pasang surut yang unik.
Quote:
"Mengetahui kapan surut akan terjadi, berapa
lama dasar laut akan tetap kering dan kapan air akan naik kembali, Nabi Musa
bisa merencanakan pelariannya bersama orang-orang Israel," tulis Parker.
|
Quote:
Saat terjadi pengejaran, bulan purnama muncul secara
penuh dan itulah saat surut berada di titik terendah sehingga dasar laut bisa
tetap kering selama berjam-jam.
|
Memberikan
waktu yang lama bagi Nabi Musa untuk menyeberang. Jika demikian, maka air
pasang akan berada di titik tertingginya sehingga mampu menenggelamkan tentara
Firaun.
Untuk melakukan itu semua, Nabi Musa harusnya memiliki perhitungan sempurna.
Parker bukanlah ilmuwan pertama yang mengajukan teori ini untuk menjelaskan keajaiban Laut Merah.
Untuk melakukan itu semua, Nabi Musa harusnya memiliki perhitungan sempurna.
Parker bukanlah ilmuwan pertama yang mengajukan teori ini untuk menjelaskan keajaiban Laut Merah.
Quote:
Dalam sebuah tulisan yang
ditulis oleh seorang sejarawan kuno bernama Artapanus yang hidup antara 80-40
SM mengatakan, "Musa, yang menjadi pejabat negara, menunggu air surut
dan memimpin orang-orang menyeberang lautan saat dasarnya kering."
source: viva.co.id |
0 komentar:
Posting Komentar
jika ada yang kurang jelas langsung ajha tanya ke mimin ya.,.,., :) my fb tama ashter soko-tuban