Dialog Allah dengan Malaikat mengenai Nur Muhammad (s)



Qīla Huwa Ādam (`alayhi ‘s-salām), qāla Ādamu bihī unīluhu a`lal marātib
(Setelah Allah memperlihatkan Nur Muhammad (s) di Surga, lalu terjadilah suatu dialog antara malaikat dengan Allah (swt)):
Malaikat bertanya, “Apakah itu Cahaya Nabi Adam (a)?”   (Allah): “Bukan, bahkan dengan Nur ini Nabi Adam (a) Kuberi martabat yang tinggi.”

Qīla Huwa Nūh (`alayhi ‘s-salām), qāla Nūhun bihī yanjū mina ‘l-gharaqi wa yahliku man khālafahu mina ‘l-ahli wa ‘l-aqārib
(Malaikat bertanya), “Apakah itu Cahaya Nabi Nuh (a)?”  (Allah): “Bukan, bahkan dengan Nur ini Nabi Nuh (a) beserta keluarga dan sahabatnya selamat dari badai yang menenggelamkan, sedangkan orang-orang yang tidak mematuhinya menjadi binasa.”


Qīla Huwa Ibrāhīm (`alayhi ‘s-salām), qāla Ibrāhīmu bihī taqūmu hujjatuhu `alā `ubbadi ‘l-ashnāmi wa ‘l-kawākib
(Malaikat bertanya), “Apakah itu Cahaya Nabi  Ibrahim (a)?”  (Allah): “Bukan, bahkan dengan Nur ini Nabi Ibrahim (a) dapat menyampaikan hujjahnya terhadap para penyembah berhala dan bintang.”

Qīla Huwa Mūsā (`alayhi ‘s-salām), qāla Mūsā akhūhu walākin hādzā habībun wa Mūsā kalīmun wa mukhāthib
(Malaikat bertanya), “Apakah itu Cahaya Nabi Musa (a)?”  (Allaah): “Bukan, Nabi Musa (a) adalah saudaranya, tetapi Nur ini Kekasih-Ku, sedangkan Nabi Musa (a) adalah orang yang menerima langsung firman-Ku.”

Qīla Huwa `Īsā (`alayhi ‘s-salām), qāla `Īsā yubasy-syiru bihī wa huwa bayna yaday nubuwwatihī ka ‘l-hājib
(Malaikat bertanya), “Apakah itu Cahaya Nabi Isa (a)?”  (Allah): “Bukan, bahkan dengan Nur ini Nabi Isa (a) dapat membawa berita gembira tentang kelahiran Nur ini, dan Nur ini akan muncul pada rentang waktu yang dekat dengan kenabian Nabi Isa (a).”

Qīla faman hādza ‘l-habību ‘l-karīmu ‘l-ladzī albastahu hullata ‘l-waqār
Wa tawwajtahu bi tījāni ‘l-mahābbati wa ‘l-iftikhār wa nasyarta `alā ra’sihi ‘l-`ashā’ib
(Malaikat bertanya), “Jadi, Cahaya siapakah itu yang menjadi Kekasih-Mu yang mulia?  Cahaya yang telah Engkau hiasi dengan Keagungan, dan telah Kau mahkotai dengan Kehormatan dan Kemegahan, dan telah Kau kibarkan bermacam-macam bendera atas kepemimpinannya?”

Qāla Huwa nabiyyuni ‘s-takhartuhu min Lu’ayy ‘bni Ghālib
(Allah): “Ia adalah seorang Nabi yang telah Ku pilih dari keturunan Lu’ayy bin Ghalib.”

Yamūtu abūhu wa ummuhu wa yakfuluhu jadduhu tsumma `ammuhu ‘sy-syaqīqu Abū Thālib!
“Yang akan ditinggal wafat oleh ayah dan ibunya, lalu ia diasuh oleh kakenya, dan diasuh oleh saudara kandung ayahnya, yang bernama Abu Thaliib.”

Allāhumma shalli wa sallim wa bārik `alayh wa `alā ālih
Allaahumma ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan serta keberkahan kepadanya dan kepada keluarganya.
source : http://qasidah7007.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

jika ada yang kurang jelas langsung ajha tanya ke mimin ya.,.,., :) my fb tama ashter soko-tuban

Primbon "mengetahui watak dan karakter seseorang"

PRIMBON™ - Gerbang Dunia Mistik & Alam Gaib

Primbon Jodoh

Numerologi Rahasia Cinta

Nomor Bagua Shuzi

Arsip Blog