Baginda Nabi SAW Berangkat Naik Buraq


Kemudian Baginda Rasulullah SAW naik ke punggung buraq, sedangkan Malaikat Jibril As memegang tali kendalinya, Malaikat Mikail As memegang tempat duduknya, dan Malaikat Israfil As memegang ujung jubah Baginda Nabi Muhammad SAW, laksana Sang Maha Raja yang sangat agung berwibawa.

Kemudian terbang secepat kilat dengan diiringi oleh ratusan ribu para Malaikat dalam keadaan yang terang benderang memenuhi angkasa laksana siang oleh cahaya para Malaikat yang agung, sebagaimana hal itu disaksikan sendiri oleh Sayyidina Utsman bin 'Affan yang diriwayatkan dalam kitab tersebut hlm. 96, bahwa Sayyiduna Utsman bin 'Affan RA berkata:

"Pada saat malam Isra Mi'rajnya Baginda Rasulullah SAW aku sedang tidur, tiba-tiba aku terbangun. Aku melihat angkasa terang benderang putih laksana siang. Aku mengira kiamat telah tiba. Pada saat aku akan berteriak bahwa kiamat telah tiba, terdengar seruan dari langit yang sangat jelas berkata:
"Wahai Utsman bin 'Affan, janganlah engkau berteriak, sesungguhnya malam ini, Baginda Rasulullah Muhammad SAW kekasih Allah SWT sedang diangkat ke langit untuk bertemu dengan kekasihnya, Dzat Pencipta alam semesta."

Sesampainya Baginda Rasulullah SAW beserta rombongan para Malaikat di suatu tempat, Malaikat Jibril As dengan lemah lembut berkata:
"Wahai kekasih Allah, hendaklah engkau turun dari buraq dan melaksanakan sholat di tempat ini".

Seusainya sholat, Malaikat Jibril As berkata:
"Wahai kekasih Allah, tahukah engkau, di daerah manakah engkau melaksanakan sholat?".

Baginda Nabi Muhammad SAW menjawab:
"Saya tidak tahu wahai Malaikat Jibril".

Malaikat Jibril As berkata:
"Sesungguhnya engkau telah melakukan sholat di daerah Thaibah (Madinah Al-Munawwarah). Dengan izin Allah SWT, engkau kelak akan hijrah ke kota ini."

Kemudian Baginda Rasulullah SAW meneruskan perjalanan dengan secepat kilat hingga sampailah di suatu tempat. Malaikat Jibril As dengan lemah lembut berkata:
"Wahai kekasih Allah, hendaklah engkau turun dari buraq dan melaksanakan sholat di tempat ini".

Seusainya sholat, Malaikat Jibril As berkata:
"Wahai kekasih Allah, tahukah engkau, di daerah manakah engkau melaksanakan sholat?".

Baginda Nabi Muhammad SAW menjawab:
"Saya tidak tahu wahai Malaikat Jibril".

Malaikat Jibril As berkata:
"Sesungguhnya engkau telah melakukan sholat di Thurisina yang suci (tempat terjadinya percakapan Allah SWT kepada Nabi Musa As)".

Kemudian Baginda Rasulullah SAW meneruskan perjalanan dengan secepat kilat hingga sampailah di suatu tempat. Malaikat Jibril As dengan lemah lembut berkata:
"Wahai kekasih Allah, hendaklah engkau turun dari buraq dan melaksanakan sholat di tempat ini".

Seusainya sholat, Malaikat Jibril As berkata:
"Wahai kekasih Allah, tahukah engkau, di daerah manakah engkau melaksanakan sholat?".

Baginda Nabi Muhammad SAW menjawab:
"Saya tidak tahu wahai Malaikat Jibril".

Malaikat Jibril As berkata:
"Sesungguhnya engkau telah melakukan sholat di Baitullahm (tempat kelahirannya Nabi Isa As)".

Kemudian Baginda Rasulullah SAW meneruskan perjalanannya dengan diiringi ratusan ribu para Malaikat. Tiba-tiba Baginda Rasulullah SAW mendengar seruan dari sebelah kanannya yang memanggil-manggil dengan berkata:
"Wahai Muhammad, berhentilah sejenak, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu."

Baginda Rasulullah SAW tidak memperdulikan seruan tersebut. Kemudian terdengar seruan dari sebelah kirinya yang memanggil-manggil dengan berkata:
"Wahai Muhammad, berhentilah sejenak, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu".

Baginda Rasulullah SAW tidak memperdulikan seruan tersebut.

Kemudian terlihat seorang perempuan tua renta yang berhias dengan segala macam perhiasan-perhiasan yang indah menghadang Baginda Rasulullah SAW dan berkata:
"Wahai Muhammad, berhentilah sejenak, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu".

Baginda Rasulullah SAW tidak memperdulikan seruan tersebut. Kemudian Baginda Rasulullah SAW bertanya:
"Wahai Jibril, siapakah sesungguhnya mereka itu?".
Malaikat Jibril As menjawab:
"Sesungguhnya yang pertama adalah seruan dari orang Yahudi, yang kedua adalah seruan dari orang Nasrani, dan yang ketiga adalah perumpamaan dari dunia yang sudah tua renta. Tiada lain tujuan mereka semua kecuali hanya semata-mata untuk mengganggu dan menghambat perjalanan dan perjuanganmu".

Sesampainya di Baitul Maqdis, tiba-tiba Baginda Rasulullah SAW didatangi seorang pemuda yang sangat gagah, tampan berwibawa dan bercahaya dengan berpakaian yang sangat indah serta bau harum semerbak keluar dari dirinya. Dan secara langsung pemuda tersebut mencium antara kedua mata Baginda Rasulullah SAW lalu menghilang. Baginda Rasulullah SAW bertanya:
"Wahai Jibril, siapakah pemuda tersebut?"

Malaikat Jibril As menjawab:

"Sesungguhnya pemuda tersebut adalah perumpamaan kesucian, keindahan dan keharuman agama Islam yang engkau bawa. Bergembiralah wahai kekasih Allah SWT. Sesungguhnya banyak dari umat manusia yang akan condong dan masuk Islam dikarenakan kesucian, kemurnian dan keindahan agama yang engkau bawa dan mereka akan masuk surga dalam keadaan selamat".

Kemudian dipersilahkan kepada Baginda Rasullah SAW tiga tempat minuman; yang satu berisi air, yang kedua berisi susu dan yang ketiga berisi arak. Maka Baginda Rasulullah SAW mengambil tempat minum yang berisi susu. Seketika Malaikat Jibril As berkata:
"Wahai kekasih Allah, sungguh tepat sekali apa yang engkau ambil".

Kemudian Baginda Nabi SAW meminum susu tersebut sampai habis kecuali hanya sedikit yang tersisa, dan menaruhnya kembali di tempatnya lalu menghilang.

Malaikat Jibril As berkata:
"Wahai kekasih Allah, seandainya engkau meminum susu tersebut hingga habis tak tersisa, niscaya tidak ada satupun umat pengikutmu yang akan masuk neraka".

(walaupun mereka tidak akan selama-lamanya di neraka, sebagaimana sabda Baginda Rasulullah SAW, yang artinya: "Sesungguhnya tidak akan kekal di neraka seseorang yang di hatinya ada iman walau sekecil debu".

Dengan belas kasih sayangnya kepada umatnya, seketika Baginda Rasulullah SAW bersabda:
"Kembalikanlah susu itu kepadaku dan aku akan meminumnya hingga tuntas habis tak tersisa".

Malaikat Jibril As berkata:
"Tidak mungkin akan kembali wahai kekasih Allah, ia telah menghilang, sesungguhnya hal itu adalah ketentuan dari Allah SWT dari zaman azali yang tidak bisa dirubah lagi".
source: http://kasyifatussaja.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

jika ada yang kurang jelas langsung ajha tanya ke mimin ya.,.,., :) my fb tama ashter soko-tuban

Primbon "mengetahui watak dan karakter seseorang"

PRIMBON™ - Gerbang Dunia Mistik & Alam Gaib

Primbon Jodoh

Numerologi Rahasia Cinta

Nomor Bagua Shuzi

Arsip Blog